Presiden Prabowo Subianto Luncurkan Program Govtech untuk Integrasi Digital Pemerintahan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyebutkan bahwa penerapan Govtech akan memberikan dampak signifikan terhadap pengelolaan keuangan negara, dengan potensi penghematan mencapai hampir Rp100 triliun.

Wibta, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan meresmikan Program Government Technology (Govtech) pada 17 Agustus mendatang.
Program ambisius ini bertujuan untuk menyatukan berbagai aplikasi di kementerian dan lembaga negara dalam satu sistem digital terintegrasi, yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan serta mengurangi potensi korupsi.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyebutkan bahwa penerapan Govtech akan memberikan dampak signifikan terhadap pengelolaan keuangan negara, dengan potensi penghematan mencapai hampir Rp100 triliun.
“Kami telah memperkirakan bahwa program ini bisa menghemat biaya negara sebesar hampir Rp100 triliun,” ujar Luhut kepada awak media usai rapat terbatas dengan Presiden Prabowo dan sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 19 Maret 2025.
Program Govtech dirancang untuk menyederhanakan birokrasi di Indonesia dengan mengintegrasikan berbagai aplikasi dan sistem yang ada di kementerian dan lembaga negara.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sistem pemerintahan berbasis digital yang lebih efisien, yang tidak hanya mempermudah layanan publik, tetapi juga meningkatkan pengawasan terhadap pengelolaan anggaran negara.
Luhut menegaskan bahwa implementasi Govtech akan memberikan manfaat yang besar dalam hal penghematan anggaran dan perbaikan tata kelola keuangan negara.
Dengan sistem yang lebih terstruktur dan terintegrasi, diharapkan pengelolaan anggaran negara dapat lebih transparan dan terkontrol, serta meminimalkan peluang terjadinya penyalahgunaan anggaran.
Selain fokus pada penyederhanaan birokrasi, Program Govtech juga berorientasi pada inklusivitas keuangan. Pemerintah menargetkan agar seluruh penduduk Indonesia memiliki rekening bank yang terintegrasi dengan sistem digital Govtech.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat inklusi keuangan dan memberikan akses lebih luas kepada masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan secara digital.
Luhut menambahkan bahwa pemerintah akan memulai uji coba sistem ini pada Januari mendatang, dengan harapan seluruh masyarakat dapat menikmati manfaat dari sistem yang terintegrasi ini.
“Presiden memerintahkan agar semua keluarga di Indonesia memiliki rekening bank yang terhubung dengan sistem Govtech, dan kami menargetkan agar hal ini bisa segera terwujud,” ungkap Luhut.
Sebagai bagian dari dukungannya terhadap Program Govtech, Presiden Prabowo Subianto juga akan bertemu dengan 300 anak muda Indonesia yang terlibat langsung dalam pengembangan teknologi untuk program ini.
Selain itu, sebanyak 185 guru dari seluruh Indonesia juga akan diberikan kesempatan untuk bertemu dengan Presiden untuk menerima arahan dan apresiasi atas kontribusi mereka dalam pengembangan pendidikan dan teknologi.
“Presiden akan menemui 300 anak muda yang berperan besar dalam merancang dan mengembangkan Govtech, serta memberikan arahan kepada 185 guru dari berbagai daerah di Indonesia,” kata Luhut, menambahkan bahwa program ini melibatkan kontribusi penting dari sektor pendidikan dan generasi muda.
Peluncuran Program Govtech di Indonesia diyakini akan mempercepat transformasi digital di sektor publik, meningkatkan transparansi, serta mengurangi birokrasi yang lamban.
Pemerintah tetap optimis bahwa Program Govtech akan memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan rakyat Indonesia.***