Tom Byer: Pakar Sepak Bola Jepang yang Sebut Politik PSSI Melelahkan dan Tawarkan Revolusi Usia Dini

Tom Byer: Pakar Sepak Bola Jepang yang Sebut Politik PSSI Melelahkan dan Tawarkan Revolusi Usia Dini

Wibta, JAKARTA – Nama Tom Byer mendadak viral di media sosial Indonesia setelah komentarnya yang tajam mengenai kondisi sepak bola tanah air. Dikenal sebagai arsitek pengembangan sepak bola usia muda di Jepang, Byer menyebut "politik yang terlalu melelahkan" sebagai penghalang utama kemajuan Indonesia, negara yang menurutnya seharusnya menjadi "Brasil di Asia Tenggara".

Komentar ini memicu diskusi luas tentang arah pembinaan sepak bola nasional, terutama setelah Byer menawarkan cetak biru revolusioner untuk mengubah nasib Indonesia dalam satu dekade.

Perbincangan ini dimulai ketika akun X (dulu Twitter) bertema sepak bola, emosijiwaku.com, mengunggah foto Tom Byer dan menyorotinya sebagai sosok berjasa di balik fondasi sepak bola Jepang. Tak disangka, Byer merespons langsung unggahan tersebut dengan serangkaian cuitan berisi analisis dan kritikannya.

"Saya sudah mencoba di Indonesia, tetapi politiknya terlalu melelahkan," tulis Byer dalam cuitannya.

Tidak hanya mengkritik, Byer juga memaparkan strategi konkret yang akan ia terapkan jika memiliki pengaruh di Indonesia. Menurutnya, kuncinya adalah menekan "tombol reset" dan fokus total pada akar rumput.

Berikut adalah poin-poin utama dari strateginya:

  • Fokus pada Usia Emas: Memprioritaskan program "Sepak Bola Dimulai dari Rumah" (Football Starts at Home) untuk sekitar 70 juta anak Indonesia di bawah usia 7 tahun.
  • Kuasai Bola Dulu: Memastikan anak-anak ini memiliki penguasaan bola (ball mastery) yang sempurna sebelum bergabung dengan sistem klub atau permainan yang terorganisasi.
  • Target Ambisius: Menetapkan tujuan untuk menjuarai Piala Dunia FIFA U-17 dalam waktu 10 tahun.
  • Orang Tua sebagai Kunci: Menjadikan orang tua sebagai pelatih pertama dan utama untuk menciptakan "pasukan" anak-anak usia 6 tahun yang mahir mengolah bola, yang pada akhirnya akan menghasilkan kumpulan pemain elit masif seperti di Jepang.

Kekecewaan Byer terhadap sepak bola Indonesia ternyata bukanlah hal baru, Dalam sebuah wawancara lama dengan Bola.net, ia pernah menyatakan bahwa pembenahan sepak bola tidak harus selalu bergantung pada PSSI.

“Anda hanya tinggal meyakinkan para jutawan atau mungkin miliarder (untuk berinvestasi dalam pembinaan),” ujarnya kala itu.

Namun, ia mengakui hal ini sangat sulit karena para investor besar tidak melihat pengembangan sepak bola Indonesia sebagai ladang yang menarik. "Ini karena mereka tidak paham arti ‘development’ (pembinaan jangka panjang)," pungkasnya.

Lantas, siapa sebenarnya Tom Byer? Tom Byer adalah seorang mantan pesepak bola profesional asal Amerika yang membangun reputasinya di Jepang. Setelah pensiun dari kariernya sebagai pemain di Liga Jepang bersama Hitachi SC (cikal bakal Kashiwa Reysol), ia mendedikasikan hidupnya untuk pembinaan usia muda.

Pada tahun 1989, ia mendirikan Kix International dan menggagas program klinik sepak bola U-12 yang disponsori Nestle dan berjalan sukses selama 10 tahun di seluruh Jepang. Metodologinya yang berfokus pada teknik individu dan peran orang tua terbukti sangat efektif dan diadopsi secara luas.

Saat ini, ia menjadi salah satu konsultan penting yang membantu Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) dalam misi besar mereka untuk menjuarai Piala Dunia pada tahun 2050. Ia juga merupakan penulis buku populer berjudul "Football Starts at Home", yang menjadi dasar dari filosofi pelatihannya.

Komentar tajamnya kini kembali membuka mata publik bahwa masalah fundamental sepak bola Indonesia mungkin bukan terletak pada pemain atau pelatih di level atas, melainkan pada ekosistem politik dan visi pembinaan di level paling dasar.