Jakarta, wibta.com – dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menerapkan teknologi () sebagai sistem dan nirsentuh di .

Sistem ini diharapkan mampu mempercepat arus kendaraan dengan menghilangkan hambatan di gerbang tol.

Direktur Jenderal Bina Marga , Rachman Arief Dienaputra, menyatakan bahwa penerapan MLFF bertujuan mengoptimalkan flow kendaraan tanpa gardu tol, yang diharapkan meningkatkan efisiensi di jalan tol.

“Inti dari MLFF adalah kendaraan dapat melintas tanpa terhalang gardu. Kami berharap penerapannya segera berjalan,” ujarnya di Tangerang, Banten, Rabu.

Dalam proses transisinya, Kementerian PUPR mengusulkan untuk mengimplementasikan teknologi Single Lane Free Flow () terlebih dahulu.

SLFF akan diuji coba di Tol Bali Mandara, yang dinilai cocok untuk tahap awal karena lalu lintas harian yang relatif rendah dan lokasi tol yang terpisah dari jaringan tol utama.

Jika sukses, teknologi ini akan diperluas ke ruas tol lain di Indonesia.

Sistem MLFF ini mengandalkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang memfasilitasi transaksi melalui aplikasi Cantas.

Aplikasi tersebut terintegrasi dengan data ERI (Electronic Registration and Identification) milik Korlantas Polri untuk verifikasi kepemilikan kendaraan.

Salah satu keunggulan MLFF adalah efisiensi operasional dan penghematan bahan bakar kendaraan, mengurangi kemacetan yang sering terjadi di gerbang tol.

Teknologi ini juga diharapkan mengurangi polusi udara akibat kemacetan dan merupakan bagian dari (PSN) untuk mendorong mobilitas yang lebih efisien.