Surabaya, wibta.com – Indonesia dan Rusia memulai latihan militer laut bersama pertama mereka pada Senin (4/11) di Laut Jawa.
Latihan bilateral yang diberi nama Latma Orruda 2024 ini menjadi bukti komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama pertahanan, khususnya dalam konteks kebijakan luar negeri Indonesia yang mengedepankan non-blok.
Latihan yang berlangsung selama lima hari di sekitar Surabaya ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pelabuhan dan tahap laut.
Pada tahap pelabuhan, kedua angkatan laut fokus meningkatkan interoperabilitas melalui kunjungan kapal dan simulasi. Sementara itu, tahap laut akan melibatkan berbagai manuver taktis.
Rusia mengirimkan sejumlah armada tempur laut, termasuk kapal korvet, kapal tanker, helikopter, dan kapal tunda untuk berpartisipasi dalam latihan ini.
Kehadiran armada Rusia di perairan Indonesia semakin memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Latihan militer ini digelar seiring dengan upaya pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kemitraan dengan berbagai negara, tanpa terkecuali.
Prabowo, yang memiliki rekam jejak kuat di bidang pertahanan, telah beberapa kali melakukan kunjungan ke Rusia dan menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama bilateral.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, menegaskan bahwa latihan militer ini tidak ditujukan untuk negara tertentu, melainkan bertujuan untuk menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan.
Sentimen serupa juga disampaikan oleh pihak Indonesia yang menekankan pentingnya kerja sama pertahanan dalam menjaga perdamaian dunia.
Latihan militer bersama antara Indonesia dan Rusia ini menjadi sorotan mengingat posisi geopolitik Indonesia yang strategis.
Dengan menggelar latihan ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menjaga netralitas dalam persaingan antar kekuatan besar.
Selain dengan Rusia, Indonesia juga aktif menjalin kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat dan China.
Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia berupaya membangun hubungan yang seimbang dengan semua mitra strategisnya.
Meskipun latihan militer bersama ini membawa sejumlah manfaat, namun juga terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi.
Salah satunya adalah potensi adanya persepsi negatif dari negara-negara lain yang memiliki kepentingan di kawasan.
Namun demikian, latihan militer ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kapabilitas militernya dan memperluas jaringan kerja sama pertahanan.
Selain itu, latihan ini juga dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki pengaruh di kawasan.***